Selasa, 23 Februari 2016

Telunjuk di waktu Tasyahud ( Tahiyyat)


TELUNJUK DI WAKTU TASYAHUD

 


Telunjuk di waktu tahiyyat

Muncul perbedaan pendapat dalam masalah isyarat telunjuk pada waktu tahiyyat, adalah disebabkan banyaknya hadits yang menerangkan hal itu. Perhatikan hadits-hadits berikut:
Hadits riwayat Imam Muslim dari Ibnu Umar menerangkan :

كَانَ إِذَاقَعَدَ لِلتَّشَهُدِوَضَعَ يَدَهُ الْيُمْنَى عَلَى رُكْبََتِهِ الْيُمْنَى وَالْيُسْرَى عَلَى الْيُسْرَى وَقَعَدَ ثَلأَثًاوَخَمْسِيْنَ وَأَشَارَ
بِأَصْبُعِهِ السَّبَابَةِ
Artinya :
Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW ketika duduk tasyahud (tahiyyat) suka meletakan tangan kiri pada lutut kiri dan tangan kanan pada lutut kanan dan beliau membuat angka lima puluh tiga dengan jari tangan kanan-Nya serta beliau berisyarat dengan telunjuk-Nya. (subulussalam, 1:189)

Masih riwayat Imam Muslim :

وَقَبَضَ أصَابِعَهُ كُلَّهَا وَأَشَارَبِلَّتِى تَلِى الأِبْهَامَ
Artinya :
Rasulallah SAW, ketika duduk tasyahud mengepalkan seluruh jari tangan-Nya dan berisyarat dengan jari paling dekat ibu jari.

Hadits Riwayat Baihaqi dari Wa-il Bin Hujr, ia meriwayatkan:

ِأنَّهُ صَلَى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ رَفَعَهَ أَصْبُعَهُ فَرَأَيْتُهُ يُحَرِ ّكُهُ يَدْعُوبِهَا
Artinya :
Rasulallah SAW, ketika bertasyahud mengangkat telunjuk-Nya dan saya melihat Beliau kemudian menggerak-gerakannya serta berdo’a dengan-Nya.

Ibnu Zubair menerangkan:

إِنَّهُ كَانَ يُشِرُبِالسَّبَابَةِ وَلاَيُحَرِ ّكُهَا
Artinya:
Rasulallah SAW, berisyarat dengan telunjuk dan tidak menggerak-gerakannya. ( HR. Ahmad, Abu Daud dan Nasa’i)

 Dari hadits tersebut di atas, muncul perbedaan pendapat yang tergantung pada tafsiran masing-masing. Madzhab Syafi’i berpendapat bahwa telunjuk diangkat satu kali ketika mengucapkan Illah. Madzhab Hanafi berpendapat bahwa telunjuk diangkat ketika mengucapkan Laa dan meletakan kembali ketika mengucapkan Illallah. Madzhab Maliki berpendapat bahwa telunjuk itu harus di gerak-gerakan kekiri dan kekanan selama duduk tasyahud. Madzhab Hambali berpendapat bahwa telunjuk harus diangkat ketika menyebut nama Allah selama tasyahud.

Perbedaan pendapat itu muncul karena perbedaan penafsiran, dan jelas semuanya beralasan ( fiqhussunah ) Herman Hanafi. Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Acara wisudaan santri RA HIDAYATU ANWAR CISURUPAN 26 JUNI 2011

Acara wisudaan santri RA HIDAYATU ANWAR CISURUPAN 26 JUNI 2011
Sambutan dari Bupati kabupaten garut yang di bacakan oleh bag kesra.

Kunjungan mahasiswa IPB

Kunjungan mahasiswa IPB
kegatan belajar menggosok gigi yang benar dan bagaimana cara merawat gigi dan kesehatan badan yang di sampaikan oleh mahasiswa IPB dalam kunjungannya ke RA HIDAYATUL ANWAR CISUrUPAN GARUT

KANTOR KECAMATAN CISURUPAN

KANTOR KECAMATAN CISURUPAN
Ini adalah kantor Camat Kecamtan Cisurupan Garut